Selasa, 11 November 2008

MUKERCAB DPC PKS GUNUNG JATI

DPC PKS Kecamatan Gunung Jati tengah bersiap-siap membuat perhelatan Musyawarah Kerja Cabang yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Nopember 2008 bertempat di Markaz Da'wah DPC PKS Gunung Jati di Desa Kalisapu. Pada Mukercab ini insyaallah akan dihadiri oleh seluruh kader dan simpatisan PKS di tingkat Ranting se-Kecamatn Gunung Jati, juga akan hadir para CAD Kabupaten Cirebon juga CAD Provinsi Ust. Anwar Yasin dan CAD Pusat Ust. Mahfud Siddiq. Diharapkan dengan dilaksanakannya Mukercab ini akan menjadi titik start awal bagi pemenangan pemilu 2009 yang hanya tinggal kurang dari 6 bulan. Mukercab kali ini mengambil tema " Songsong kemenangan, raih satu kursi DPRD dari Kecamatan Gunung Jati ", demikian disampaikan oleh ketua pelaksana mukercab, Bang Misna. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh nasyid, bazaar murah dan pameran foto.

Senin, 15 September 2008

Situasi sosial dan politik masyarakat kabupaten cirebon belakangan ini makin memanas, terkait beberapa agenda sosial-politik. pada ramadhan ini BLT mulai dicairkan pada masyarakat, para petani yang kebanjiran dana PUAP menjadi harap-harap cemas, dari kondisi politik ada hiruk pikuk menjelang pilkada bupati yang agendanya molor terus......entah kenapa, waktu udah sempit, tapi masing2 calon belum mendapat no urut. bandingkan dengan kabupaten lain yang tanggal pelaksanaan pilkadanya sama (kabupaten subang) bahkan lebih cepat (kabupaten Kuningan). Susah menebak maunya KPUD atau incumbent........trus ada juga baligo black campaign yang menyerang pihak DAMAR oleh oknum, yang telah diproses melalui jalur hukum.
itulah keadaan di tingkat kabupaten, di desa pun tak mau kalah. baru2 ini didesa di kecamatan gunung jati ada beberapa orang (orangnya caleg partai tertentu) menghasut para pemuda untuk ramai2 membubarkan PKS di desa tersebut setelah ramadhan ini. alih2 mendapat simpati para pemuda yang notabene simpatisan PKS, ajakan itu malah menjadikan simpati mereka terhadap PKS makin besar.
mudah2an beberapa kejadian diatas mampu membuat masyarakat kita menjadi lebih cerdas dan dewasa menyikapinya, dan membuat PKS kita lebih besar...ALLAHU AKBAR......

By : noris

Hentikan Polarisasi Nasionalisme-Agama

Pendekatan dan pembangunan peradaban bangsa Indonesia ini tidak bisa diserahkan pada wacana-wacana yang memecah belah bangsa. Berbagai pemikiran dan pendekatan yang bersifat mengotak-ngotakkan warga negara dari sudut etnis Jawa dan luar Jawa, pribumi dan nonpribumi, juga harus dilampaui.


Jakarta, Kompas - Indonesia baru tidak perlu lagi mempertegas batasan Islam dan nasionalis. Polarisasi semacam ini tidak menguntungkan bagi peradaban baru Indonesia. Itu sebabnya bangsa ini perlu menghentikan wacana polarisasi nasionalis-agama.

”Bangsa ini perlu mengajukan wacana baru agar bisa maju dalam peradaban bangsa-bangsa di dunia,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Anis Matta, Senin (15/9).

Menurut dia, pendekatan dan pembangunan peradaban bangsa Indonesia ini tidak bisa diserahkan pada wacana-wacana yang memecah belah bangsa. Berbagai pemikiran dan pendekatan yang bersifat mengotak-ngotakkan warga negara dari sudut etnis Jawa dan luar Jawa, pribumi dan nonpribumi, juga harus dilampaui.

”Pendekatan semacam ini dalam skala integritas nasional tidak menguntungkan dalam pembangunan peradaban bangsa,” ujarnya.

Peradaban bangsa Indonesia, menurut Anis Matta, terlalu mahal jika harus dibayar dengan konflik, pengotak-ngotakan masyarakat, dan stereotip.

Misalnya, stereotip tentang kelompok China dan Islam. Menurut Anis Matta, masih menyisakan kecurigaan terhadap kelompok lainnya.

”Dalam kasus Indonesia, saat ini seolah-olah orang di luar Jawa mimpi yang paling tinggi hanya boleh sampai wakil presiden. Ini juga tidak betul,” ujarnya.

Sepakat dengan Anis Matta, Sekretaris Jenderal Baitul Muslimin Zainun Ahmadi mengatakan, wacana polarisasi agama dan nasionalis memang tidak perlu lagi dihidup-hidupkan.

”Bagi kita, masalah itu sudah final tidak perlu dipermasalahkan lagi. Kita perlu kearifan lokal, betapa tampilan bernegara tidak bisa eksklusif. Ada golongan lain yang hidup dalam masyarakat majemuk,” ujar Zainun.

Menurut dia, problem kebangsaan memang tidak bisa diselesaikan oleh satu kelompok masyarakat saja. Semua kelompok masyarakat harus saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan problem kebangsaan.

”Tanpa kerja sama ini, kita tidak mungkin bisa berhasil sebagai bangsa. Kita tidak mungkin bisa menjadi bangsa yang unggul,” ujarnya.

Di Makassar, saat melakukan sahur bersama dengan fungsionaris dan calon anggota legislatif PKS Sulawesi Selatan, Anis Matta juga mengatakan hal yang sama, yakni saatnya tidak lagi terjebak pada hal-hal yang bersifat dikotomis.

Terkait dengan itu, Anis menegaskan, dengan tampilnya PKS sebagai partai terbuka, ke depan PKS siap berkoalisi dengan partai mana pun asalkan sepaham dalam agenda. (mam/NAR)


Sumber: Koran Kompas
Pengirim: Muhammad Hilal N

Kamis, 17 Juli 2008

Mencari Pemimpin (muda) Indonesia


Yudi: Mars PKS Membuat Saya Merinding


“Ini saya terus terang merinding. Kalau ini menjadi satu kesatuan sikap dan semangat untuk membuat suatu perubahan pada peradaban. PKS punya tanggung jawab moral yang luar biasa,” kata Yudi Chrisnandi pada acara diskusi politik menjelang Pemilu 2009.


PK-Sejahtera Online: Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Yudi Chrisnandi merasa tergetarkan jiwanya saat mendengarkan lagu mars PKS. Yudi mengaku, lirik "kibarkan tinggi panji Allah" membuat bulu kuduknya merinding. Hal tersebut dikatakannya saat diskusi Politik PKS “Mencari Pemimpin (muda) Baru Indonesia” di Hotel Kartika Chandra, Rabu(16/7).

“Saya merinding mendengarnya. Sampai saya catat liriknya, lantangkan suara hati nurani. Ini kan dahsyat,” kata Yudi.

Yudi menerangkan, sangat sedikit pemimpin bangsa yang mau menyuarakan kebenaran dengan hati nuraninya. Tapi PKS punya platform seperti ini.

Yudi membahas lagu mars PKS saat memberikan komentar tentang kualitas kader-kader PKS yang belum memiliki presidensial capacity, presidensial group, presidensial character.

“Kalau PKS memiliki kader-kader terbaik, Alhamdulillah. Tapi kalaupun belum saya rasa PKS memiliki instrumen untuk menemukan itu,” katanya di hadapan peserta diskusi.

Lebih lanjut Yudi mencoba mengartikan lirik lainnya: lahirkan pemimpin yang adil sejati. Menurut politisi Golkar ini, PKS tidak hanya melahirkan pemimpin yang adil, tapi juga jujur, bertanggung jawab, visioner, disiplin, bekerja sama, responsive, peduli. “Itu harus menjadi kajian utama,” katanya.

Kalimat terakhir dalam lagu itu, lanjut Yudi, kibarkan tinggi panji Allah. “Ini saya terus terang merinding. Kalau ini menjadi satu kesatuan sikap dan semangat untuk membuat suatu peruabahan pada peradaban. PKS punya tanggung jawab moral yang luar biasa,” katanya.

Lirik terakhir yang dibahas adalah menciptakan Indonesia penuh berkah. “Ini penuh berkah seperti apa?Apakah kondisi seperti sekarang ini sudah berkah atau belum?” tanya Yudi. Arti keberkahan menurutnya menjadi tantangan buat bangsa Indonesia.

Menurutnya, Indonesia yang penuh berkah itu adalah Indonesia yang mampu mengatasi lima permasalahan utama yaitu kemiskinan, kebodohan, korupsi, ketidakadilan dan ketergantungan pada dana asing.



Pengirim: Mohammad Yusuf Update: 16/07/2008 Oleh: Mohammad Yusuf

Sabtu, 12 Juli 2008

PKS Percepat Pertumbuhan Koperasi Syariah


PKS dan Koperasi Syariah Indonesia (KOSINDO) yang didirikan pada tahun 1998 dengan jumlah anggota koperasi primer lebih di 400 kota dan kabupaten di Indonesia berkomitmen menggerakkan koperasi syariah dan berupaya mempercepat pertumbuhannya di Indonesia


PK-Sejahtera Online: Koperasi syariah ternyata telah memberikan dampak yang cukup positif terhadap pelaku usaha mikro di tanah air. Dalam waktu yang singkat koperasi syariah telah membantu lebih dari 920 ribu usaha mikro di tanah air dan telah merambah ke seluruh kabupaten di Indonesia. Jenisnya sangat beragam dari koperasi pondok pesantren (kopontren), koperasi masjid, koperasi perkantoran hingga koperasi pasar (kopas). Sistim bagi hasil yang dikenalkan masyarakat ternyata cukup mudah diterima dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang mengedepankan asas gotong royong dan kejujuran. Terdapat lebih dari 3020 koperasi syariah yang berkembang dengan berbagai macam ragam kondisi kelembagaannya.


Dunia perbankan saat ini tengah mengalami kelebihan likuiditas dan tersimpan dalam SBI per April 2007 sebesar 202,5 trilyun (Sumber BI), suatu fakta bahwa telah terjadi penurunan fungsi intermediasi perbankan, yaitu fungsi untuk menyalurkan dana yang diterima dari masyarakat (nasabah penabung/penyimpan) kepada dunia usaha atau sektor riil. Disisi lainnya kesulitan mengakses perbankan dihadapi oleh usaha mikro, dikarenakan standar kelayakan perbankan yang sulit dipenuhi oleh pelaku usaha mikro. Kondisi ini diatasi dengan keberadaan Koperasi Syariah yang terbiasa dengan usaha yang skala dan transaksi kecil (mikro) serta berada di lokasi-lokasi yang selama ini sulit tersentuh sepenuhnya oleh jaringan perbankan.


Kenyataannya jumlah koperasi syariah masih sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan pembiayaan usaha mikro yang mencapai 39,72 juta usaha dan menyerap 88% tenaga kerja. Karena itu penumbuhan koperasi syariah merupakan upaya strategis untuk mendongkrak tingkat pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan. Penumbuhan koperasi syariah juga penting dalam rangka meningkatkan keluarga prasejahtera, sehingga bukan sekedar intermediasi financial, melainkan juga intermediasi social. Menurut data BPS, terdapat lebih dari 10 juta usaha kecil dan mikro yang belum tersentuh jasa layanan perbankan. Kondisi ini menjadi perluang bagi tumbuh dan berkembangnya koperasi syariah bagi rakyat Indonesia yang mayoritas muslim. Apalagi dari data pertumbuhan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) ternyata perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya LKM.


Kelahiran Koperasi Syariah di Indonesia dilandasi oleh Kepututsan Menteri (Kepmen) Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah . Kepmen ini memafasilitas berdirinya koperasi syariah menjadi koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) atau unit jasa keuangan syariah (UJKS), dengan adanya sistim ini membantu koperasi serba usaha di Indonesia memiliki unit jasa keuangan syariah. Dengan demikian dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Syariah di Indonesia mutlak diperlukan adanya Undang-Undang Koperasi Syariah tersendiri yang mampu mengakomodir percepatan dari Koperasi Syariah itu sendiri.


Untuk itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pelaku koperasi syariah di bawah Koperasi Syariah Indonesia (KOSINDO) yang didirikan pada tahun 1998 dengan jumlah anggota koperasi primer lebih di 400 kota dan kabupaten di Indonesia berkomitmen menggerakkan koperasi syariah dan berupaya mempercepat pertumbuhannya di Indonesia sehingga mampu menjadi mediasi pertumbuhan sektor riil yang merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi bangsa sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. (Iman)



Pengirim: Ningsih Update: 12/07/2008 Oleh: Ningsih

PKS Dapat Nomor 8, Tifatul Bikin Pantun



Jakarta - Berbagai reaksi spontan ditunjukkan para pimpinan partai usai mengambil nomor urut partai peserta Pemilu 2009. Presiden PKS Tifatul Sembiring langsung membikin pantun saat mengetahui partainya berada di urutan delapan.

"Nomor itu nomor puncak, setelah saya dapat nomor 8 saya langung bikin pantun," ujar Tifatul di Sekretariat KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2008).

Tifatul lantas melantunkan pantun yang ditulisnya di belakang kertas nomor peserta pemilu itu.

"Cantik Selendang Putri Melayu, Menata bunga di atas nampan. Kalau ingin Indonesia maju, Pilih saja nomor delapan," ucapnya disambut gelak tawa wartawan.

Ditanya mengenai anggaran PKS untuk pemilu mendatang, Tifatul mengatatakan, anggaran diambil dari kas masing-masing kader.

Kalau capres? "Mengenai capres diserahkan kepada Majelis Syuro PKS," pungkasnya.(irw/nrl)



Sumber: DetikCom
Pengirim: Mohammad Yusuf