Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIP PKS) di Mesir kembali menyumbangkan satu doktor untuk umat Islam di Indonesia. Tepatnya pada hari Kamis, 15 Mei 2008 di Institut Liga Arab Cairo digelar sidang desertasi doktoral atas nama Khairan Muhammad Arif, kader PKS yang berasal dari Sulawesi Tengah. Desertasi yang disusun oleh mahasiswa jurusan pendidikan Islam tersebut mengkaji tentang "Revitalisasi Perguruan Tinggi Islam di Indonesia".
PK-Sejahtera Online: Sidang yang sebelumnya akan digelar pada pukul 18.00 CLT (Cairo Local Time) bertempat di auditorium Prof. DR. Thaha Hussein akhirnya dipindah ke auditorium Prof. DR. Sathih Alhushary karena tempat sebelumnya tidak mampu menampung jumlah hadirin yang membludak. Akibatnya acara juga molor sampai pukul 19.00 CLT. Turut hadir beberapa pejabat di lingkungan KBRI Cairo yang dipimpin oleh Bapak Said Agil Alattas selaku wakil kepala perwakilan.
Waktu penyusunan desertasi yang ditempuh oleh Ketua Komisi Keakhwatan Majelis Pertimbangan PIP ini terhitung yang paling cepat dalam sejarah penulisan tesis atau disertasi mahasiswa Indonesia di Mesir, hanya tujuh bulan waktu yang dihabiskan untuk menyusunnya. Padahal biasanya membutuhkan waktu paling minimal satu tahun sampai masa pencetakan.
Usaha yang dilakukan Khairan tentu tidak mudah. Sebagai kader partai dakwah, ia juga dituntut aktif menyebarkan Islam dan mentarbiyah masyarakat. Di samping tuntutan utama berhasil dan berprestasi dalam studi, maka ia berdisiplin dalam membagi waktu.
Menurut Prof. DR. Hamid Musthafa Ammar selaku ketua dosen penguji, Khairan merupakan mahasiswa istimewa karena memiliki kemampuan berbahasa Arab yang sama dengan orang Arab. Hamid yang juga guru besar pendidikan di universitas Ain Syams Cairo di awal sambutannya juga memberikan apresiasi tinggi kepada Indonesia sebagai bangsa yang sangat menghormati pluralitas, seperti yang dituangkan Khairan dalam disertasinya.
Pujian lain juga diberikan oleh Prof. DR. Samy Muhammad Nasr sebagai dosen penguji kepada Khairan. Menurutnya, disertasi yang ada dihadapannya mampu dihidangkan dengan menggunakan bahasa Arab yang baik. Bahkan menurut Samy desertasi Khairan adalah merupakan desertasi terbaik yang pernah diujinya selama ini.
Tidak heran, desertasi mahasiswa yang juga putra asli Alkhairat ini mendapatkan apresiasi tertinggi di bidang pendidikan. Dua dosen penguji dan satu dosen pembimbing sepakat untuk memberikan nilai summa cumlaude. Bahkan desertasi tersebut akan dicetak oleh pihak Liga Arab dan akan disebar ke seluruh universitas di Timur Tengah untuk menjadi bahan acuan dalam riset dan penelitian tentang universitas di Indonesia.
Keberhasilan ustadz yang suka senyum ini tidak terlepas dari peran PIP PKS di Mesir. Sejak tahun 2006 PIP telah mencanangkan program percepatan sarjana S2 dan S3 sebagai program inti. Bahkan untuk masa khidmah 2008-2010 percepatan sarjana menjadi amanat musyawarah yang dituangkan dalam kebijakan dasar PIP.
Sampai saat ini terhitung ada 8 kader PKS di Mesir yang sedang menempuh program doktoral termasuk Khairan dan ada 80 kader lain di jenjang magister. Pada tahun 2008, insya Allah akan menyusul tiga kader yang akan meraih gelar doktor dan 2 orang yang akan meraih gelar magister.
Iswan Kurnia Hasan
(Sekjen PIP PKS Mesir)
Jumat, 23 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar